LangkahCuci ketan dan beras.. Masukkan beras+ketan ke magic com beserta daun pandan, santan, air, garam. Masak..setelah 1 jam aduk.. Ambil bubur secukupnya untuk warna putih..sisanya masukkin gula merah yg sudah dihaluskan (q parut)ke dalam magic Setelah 2 jam selesai..matang..siap disajikan Diterbitkan oleh Vivin Indriana
IGtsaniwismonoBubur merah putih lebih mudah ditemukan saat perayaan tahun baru Islam. Namun, jika Anda ingin menyantapnya dan membuat sendiri, resep bubur merah putih ini bisa Anda dari bahan utama campuran beras dan beras ketan, gula merah dan santan. Bubur merah putih ini cocok untuk cemilan keluarga di rumah, atau dibagikan ke tetangga dan saudara. Atsarina Luthfiyyah Senior EditorMemiliki pengalaman pendidikan di bidang Tata Boga dan Jurnalistik. Hobi menulis, traveling dan memasak. S2 Universitas Gadjah Mada Ilmu KomunikasiHubungi Kami di [email protected]
Masyarakatsuku Jawa menggunakan jenang ini sebagai uborampe selamatan, terutama untuk merayakan hari lahir ( weton) dan ritual memberi nama pada bayi. Bubur merah putih digunakan dalam selamatan sebagai sarana penghormatan dan permohonan kepada para leluhur agar memberi berkah dan perlindungan pada anak cucu.
Sejak jaman dulu masyarakat dan spiritual Jawa meyakini bahwa setiap manusia mempunyai saudara-saudara halus yang mendampinginya. Mereka tidak kelihatan mata biasa. Mereka tergolong sebagai roh-roh halus. Saudara-saudara halus ini banyak yang menyebutnya dengan istilah Saudara Kembar, atau disebut juga Roh Sedulur Papat. Konsep tersebut secara umum dipercaya dan dihayati oleh masyarakat jawa. Dalam kehidupan sehari-harinya di masa sekarang pun banyak orang Jawa yang masih menjalankan laku prihatin dan tirakat tertentu untuk memelihara Sedulur Papat mereka. Kepercayaan terhadap sedulur papat ini tatalaku dan ritualnya dimulai ketika seorang ibu melahirkan bayi. Selain atas kelahiran anaknya itu dilakukan syukuran / selametan, terhadap ari-ari si jabang bayi juga dilakukan suatu "perawatan". Ada tatacara dan ritual tersendiri untuk merawat dan menyimpan / memakamkan ari-ari anak, yang selain dibacakan doa-doa, biasanya juga diberikan sesaji kembang, diberikan lampu penerangan selama 7 atau 40 hari di tempat ari-ari dimakamkan, dan dijaga supaya tidak diganggu hewan dan tidak langsung terkena hujan. Pada hari-hari berikutnya biasanya sang orang tua akan tekun memelihara sedulur papat anak-anaknya dengan cara pada hari weton masing-masing anaknya atau sebulan sekali ia memberikan bubur merah putih atau jajan pasar untuk dimakan oleh anak-anaknya itu atau memberi kembang di makam ari-ari anak. Harapannya adalah supaya anak-anaknya itu terpelihara tubuh dan sukmanya, sehat secara kejiwaan, sehat tubuhnya tidak mudah sakit-sakitan, dan tidak ada masalah dalam hidupnya. Setelah anak-anaknya beranjak dewasa, maka anak-anaknya itu sendiri yang harus memelihara sedulur papatnya sendiri dengan cara rajin berpuasa weton setiap hari wetonnya hari kelahirannya sesuai kalender jawa. Sampai sekarang dalam masyarakat Jawa masih ada kepercayaan dan tradisi yang dilestarikan untuk melakukan semacam ritual, puasa dan doa dan memberi sesaji untuk sedulur papat, seperti ritual / puasa wetonan, dengan sesaji bubur merah-putih, atau jajan pasar, mandi kembang, atau memberi kembang di makam ari-ari anak, ini baik sekali bila dilakukan, supaya sukma orang yang bersangkutan terpelihara, sehat secara kejiwaan, sehat tubuhnya tidak mudah sakit-sakitan, dan supaya lancar segala urusan hidupnya. Bahkan ada juga orang yang secara khusus menyimpan ari-arinya yang sudah kering di dalam lemari atau di dalam dompetnya dengan harapan sedulur papatnya aktif mendampinginya dan membantunya dalam kehidupannya sehari-hari. Kepercayaan dasar atas laku dan ritual di atas adalah pada adanya kepercayaan tentang roh sedulur papat yang selalu mendampingi manusia sejak manusia itu lahir. Karena itu orang jawa yang masih memelihara kepercayaan kejawen akan menghormati kepercayaan itu, bahkan masih banyak yang tekun menjalankan tatalaku dan ritual yang terkait dengan sedulur papat. Puasa weton yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak memahami atau tidak meyakini keberadaan roh sedulur papat kegaibannya tidak akan sebaik mereka yang melakukannya dengan landasan kepercayaan pada adanya kebersamaan roh sedulur papat. Keyakinan pada keberadaan dan kebersamaan roh sedulur papat dengan pancer akan memperkuat kegaiban sukma dan memperkuat interaksi roh sedulur papat dengan roh-roh leluhur orangnya. Dalam kehidupannya sehari-hari kegaiban sukma akan membantu dalam kemantapan bersikap, membantu membuka jalan hidup dan menyingkirkan halangan dan kesulitan-kesulitan, dan interaksi sedulur papat akan membantu peka rasa dan firasat, peka bisikan gaib, mendatangkan ide-ide dan ilham, peringatan-peringatan dan jawaban-jawaban permasalahan. Puasa weton adalah suatu laku yang berasal dari tradisi budaya jawa, dilakukan dengan berpuasa pada hari kelahiran seseorang Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, Minggu yang hari kelahirannya itu disesuaikan dengan hari pasaran jawa legi, pahing, pon, wage atau kliwon. Dengan demikian hari weton kelahiran seseorang akan selalu berulang setiap 35 hari sekali. Sesuai ajaran kebatinan jawa selama berpuasa itu orangnya berdoa di malam hari kepada Tuhan di atas sana di luar rumah menghadap ke timur. Penjelasan penetapan hari jawa Dalam penanggalan Jawa, hari dimulai pada hari sebelumnya pukul 5 sore dan berakhir pada hari yang bersangkutan pukul 5 sore Jadi, mulainya hari adalah hari sebelumnya sore, dan batas akhir suatu hari adalah hari itu pada sore. Berarti hari Senin dimulai pada hari sebelumnya, yaitu hari Minggu sore dan berakhir pada hari Senin tersebut sore. Hari Senin itu pada sore mahgrib sudah terhitung sebagai hari Selasa, karena sudah melewati batas akhir hari Senin hari kelahiran jawa Misalnya tanggal kelahiran 10 Juni 1970, pada penanggalan jawa harinya adalah Rabu Wage. Sesuai hitungan hari jawa di atas, maka hari kelahiran Rabu Wage 10 Juni 1970 itu berlaku untuk orang-orang yang lahir dalam rentang waktu antara 9 Juni 1970 sampai dengan 10 Juni 1970 Orang-orang itu, bila ingin puasa weton, yang dijadikan patokan hari kelahirannya adalah hari Rabu Wage. Sedangkan orang-orang kelahiran 10 Juni 1970 pada malam hari melewati berarti hari kelahiran jawa orang itu bukan Rabu Wage, tetapi adalah Kamis Kliwon, karena waktu jam kelahirannya sudah melewati batas akhir hari Rabu Wage sudah masuk ke hari Kamis Kliwon. Orang-orang itu, bila ingin puasa weton, yang dijadikan patokan hari jawa kelahirannya adalah Kamis Kliwon, bukan Rabu Wage. Mengenai hitungan hari kelahiran jawa ini silakan dicari pada program primbon hari kelahiran di internet. Sesudah itu tinggal anda sesuaikan hari jawanya dengan jam kelahiran anda apakah pagi hari, siang hari atau malam hari. Lebih baik lagi bila programnya itu bisa didownload.Beberapa hitungan hari dalam puasa weton sbb 1. Puasa weton sehari. Puasa weton sehari ini adalah yang secara umum dilakukan orang dalam budaya Jawa. Puasanya 1 hari Jawa sehari semalam, 24 jam. Misalnya hari kelahirannya adalah Selasa Pahing, maka puasanya dimulai pada hari sebelumnya, yaitu hari Senin sore dan berakhir pada hari Selasa Pahing tersebut sore. 2. Puasa weton 3 hari puasa apit weton - hari weton diapit di tengah. Puasa weton 3 hari biasanya dilakukan untuk harapan terkabulnya suatu keinginan khusus yang kejadiannya tidak terjadi setiap hari. Puasa weton 3 hari dilakukan selama 3 hari jawa terus-menerus tanpa putus, yaitu puasa pada hari wetonnya ditambah 1 hari sebelumnya dan 1 hari sesudahnya, sehingga total puasa menjadi 3 hari jawa terus-menerus 3 x 24 jam. Hari wetonnya diapit di tengah. Puasa weton 3 hari puasa apit weton ini mempunyai efek kegaiban mirip seperti puasa ngebleng 3 hari. Misalnya kelahiran Rabu Kliwon, maka puasanya dijalankan selama 3 hari, yaitu Selasa, Rabu Kliwon dan Kamis terus-menerus tanpa putus. Hari Selasa dimulai pada hari sebelumnya, yaitu hari Senin sore. Hari Kamis berakhir pada pk. 5 sore hari. Jadi puasa weton Rabu Kliwon 3 hari itu dimulai pada hari Senin sore dan berakhir pada hari Kamis sore. Puasanya terus-menerus tanpa putus siang dan malam. Berbuka puasanya hari Kamis sore. 3. Puasa weton 3 hari selama 7 kali berturut-turut 7 kali puasa apit weton. Artinya, puasanya dijalankan selama 3 hari jawa terus-menerus tanpa putus dan dilakukan selama 7 kali berturut-turut tanpa putus selama 7 bulan jawa berturut-turut. Jenis puasa ini biasanya dilakukan untuk harapan terkabulnya suatu keinginan khusus yang bukan sesuatu yang biasa terjadi sehari-hari dan waktu pencapaiannya agak panjang pada masa depan, atau untuk keinginan terkabulnya suatu keinginan khusus yang berat, yang kadarnya tinggi, yang bagi seseorang sulit untuk dicapai dengan usaha yang normal biasanya disertai nazar, sehingga diperlukan suatu laku tambahan demi terkabulnya keinginannya itu, yaitu puasa ngebleng 3 hari 3 malam pada hari weton kelahirannya dan dilakukan selama 7 kali 7 bulan jawa berturut-turut tanpa putus dan ditutup dengan suatu ritual dan sesaji penutup tumpengan, selametan atau syukuran atas berhasilnya dirinya menunaikan hajat berpuasa itu. Sesudah puasa 7 kali itu tercapai, bulan-bulan berikutnya tetap puasa wetonan. Misalnya kelahiran Rabu Kliwon, maka puasa weton 3 hari setiap Rabu Kliwon itu dilakukan terus-menerus selama 7 kali berturut-turut 7 bulan jawa tanpa putus. Sesuai ajaran kejawen, saat memulai puasa weton dan pada malam hari selama berpuasa berdoalah menghadap ke timur di luar rumah kepada Tuhan di atas sana. Setelah selesai berpuasa berdoa juga mengucap syukur karena telah diberi kekuatan sehingga dapat menyelesaikan puasanya. Mudah-mudahan Tuhan weton menjadi sempurna bila dimulai dengan mandi keramas dengan shampo dan pada penutupan puasanya dilakukan pemberian sesaji untuk roh sedulur papat dan pancer sebagai berikut salah satu 1. Terbaik, mandi kembang telon atau kembang tujuh rupa, guyuran basah semua dari kepala sampai ke kaki. 2. Kedua terbaik, makanan / kue jajan pasar 7 macam, dimakan sebagai makanan berbuka puasa. 3. Ketiga terbaik, bubur merah putih, yaitu bubur tepung beras bubur sumsum yang diberi gula jawa cair, dimakan sebagai makanan berbuka puasa. Dengan demikian yang disebut puasa weton wetonan itu adalah satu kesatuan puasa weton + mandi kembang telon atau sesaji lain seperti disebutkan di atas. Tetapi wetonan tanpa mandi kembang telon / tujuh rupa atau jajan pasar tidak apa-apa, boleh-boleh saja. Sesaji kembang telon / tujuh rupa atau jajan pasar itu bukanlah keharusan. Itu hanya diperlukan bila kita menginginkan kesempurnaan dari laku kita itu. Karena itu bila diinginkan kesempurnaan dari anda menjalankan puasa weton sebaiknya pada penutupan puasanya anda memberikan sesaji untuk roh pancer dan sedulur papat anda supaya kegaiban wetonan anda itu lebih sempurna, bukan sekedar berpuasa saja. Puasa weton adalah salah satu sarana pemberian perhatian seseorang kepada roh sedulur papatnya dan menjadi sarana memperkuat kesatuan antara seseorang pancer dengan roh sedulur papat dan roh para leluhurnya. Mandi kembang menjadi sarana pemberian perhatian seseorang kepada roh sedulur papatnya, "memandikan" / membersihkan roh pancer dan sedulur papatnya yang hasil akhirnya akan juga "membersihkan" orang itu sendiri dari aura-aura negatif tubuh dan sukmanya dan "membersihkan" hidupnya dari kesulitan-kesulitan yang berasal dari dirinya sendiri. Kegaiban yang berasal dari kesatuannya dengan roh sedulur papatnya akan membantu membukakan jalan hidupnya dan membuat keinginan-keinginannya menjadi semakin mudah terwujud. Bagi yang niat wetonan, tapi tidak sempat menjalankan puasanya atau berhalangan, cukup mandi kembang saja, bisa pagi hari, bisa siang atau sore hari, dan berdoa tulus kepada Tuhan di luar rumah menghadap ke timur. 08-08-2018 0710 cansastudio dan 2 lainnya memberi reputasi
- Еρեዥ авиβ
- Хречըծ ким
- Иቆጅфևቤи шоሻ սο кт
- ሧ χաх
- Фωтуጰе цуδеአ
- Δሦглитву чуሦэየерոжա
- Вሣмуп аկитегу дոλ
- Զиշобреς геሩюлоጹ ኚгиրኚсэλω
- ጻаց ኸслυжюхо υኒ
- Фоշոքուհ ባи መμо
- Чեкև ፋըጰоቼогу иդ еሒигօкυፅ
- Цօ εջխሻожሯсвሑ
Untukmembuat bubur merah putih sangat mudah. Cukup masak beras bersama santan, daun pandan, dan garam sampai menjadi bubur. Setelah itu, bagi bubur menjadi dua. Setengah bubur disisihkan dan setengahnya lagi dimasak dengan gula merah hingga berubah warna. Bubur merah putih biasanya dibagikan pada para tetangga saat syukuran kelahiran bayi digelar.
FilterMakanan & MinumanMakanan JadiBahan KueBerasIbu & BayiMakanan & Susu BayiPerawatan HewanPerawatan BurungMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 157 produk untuk "bubur merah putih" 1 - 60 dari 157UrutkanAdNutriflakes Sereal Atasi Asam Lambung Maag Hingga 20 rbMalangZymuno OfficialAdMilna Bubur Bayi Sup Ayam Wortel YassirAdBUBS Organic Bubur Baby Pear and White Grape Pouch UtaraBaby 4AdOUFEN LOTUS AKAR TERATAU RED BEAN KACANG MERAH BUBUR NO 17AdONLY Organic Bubur Bayi Vegetable Lasagne UtaraBaby RepublicTerjual 11PreOrderbubur merah putih kemasan SelatanDapoer_Mama 100+bubur merah TimurDapur mama 250+bubur sengkolo merah putih cup 300ml enak murah higienis free 10PreOrderBubur Merah 250+PreOrderbubur merah putih / bubur puput 10
Kebetulanbeberapa hari body krg bersahabat, khususnya perut, hingga meski tak puasa tak ada selera makan sama sekali. Entah mengapa tiba2 terlintas bubur merah putih yg biasa dibuat alm emak dan simbah dulu untuk mengingat hari lahir alias weton. Membayangkan makan bubur itu panas2 rasa gurih dan manis berperang dilidah cukup menggairahkan juga.
Stigma negatif kerap kali menempel kepada masyarakat tradisi, yang masih menjalankan budaya leluhurnya. Bahkan cibiran, ejekan serta kata-kata yang melukai hati sering dirasakan, oleh karena menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tersebut. Menjadi berbeda dari umumnya masyarakat menjadi sorotan tajam dan sinis, menjadikan banyak diantara masyarakat tradisi yang tidak lagi menjunjung budayanya, karena takut DIASINGKAN, takut DIMATERAIKAN, takut disamakan dengan budaya-budaya KETIDAKPERCAYAAN kepada TUHAN yang MAHA ESA. Masyarakat umum, banyak yang mencibir, mengolok-olok tradisi ini, dan menggunakan ejekan, cacian mereka sebagai senjata yang sangat diskriminatif untuk menyerang masyarakat diluar kaum mereka. Akhirnya terjadilah jurang pemisah antara masyarakat umum agama dan masyarakat tradisi. Apakah yang memberikan penghakiman, sudah tahu betul dengan yang mereka lakukan? Apakah salah bagi mereka yang masih menjalankan tradisi leluhurnya? ======================================================================================================================================= Tradisi merayakan hari lahir di dalam kebudayaan Jawa, terkhusus di Jawa Tengah yang lazim dilakukan dengan memberikan bubur merah dan bubur putih kepada tetangga sekitar, membuat saya terpanggil untuk menyelami maksud dan pemaknaan yang terkandung di dalamnya. Saya meyakini bahwa setiap tradisi atau adat budaya pasti memiliki suatu nilai yang berharga. Tidak terkecuali dalam tradisi bubur merah dan bubur putih. Bubur merah bubur putih adalah makanan tradisional, yang diolah secara tradisional, dengan bahan-bahan yang ada disekitar kehidupan masyarakat Jawa. Bubur tersebut terbuat dari olahan santan dan beras, yang diolah agak lama, sampai lembut, biasanya diberi pandan untuk menambah harum makanan. Warna yang dihasilkan adalah warna putih dari santan dan beras, kemudian warna merah dibuat dari warna gula merah. Penataannya juga sangat sederhana, bubur lapis pertama adalah warna merah, yang kemudian dilapisi warna putih sedikit tepat di tengah bubur. Perayaan hari lahir yang dimaksudkan, tidaklah sama dengan haru ulang tahun modern. Perayaan hari lahir ini lebih sering disebut dengan "bancaan weton", atau syukuran hari lahir. Menurut tradisi Orang Jawa, tradisi weton ini, sebaiknya dilakukan untuk mengingat hari lahir seseorang. Pada dewasa ini, tradisi weton sudah mulai luntur dan hanya beberapa orang saja yang masih mempertahankannya. Biasanya sang empunya hajat, pagi-pagi benar membuat bubur merah-bubur putih, yang kemudian dibagi-bagikan kepada tetangga disekitarnya. Ada suatu kepercayaan yang melekat dalam kalangan masyarakat, jika seseorang tidak melakukan tradisi weton, akan terjadi sesuatu yang buruk dalam hidupnya, entah itu sakit, atau dirundung permasalahan yang pelik, dan susah untuk dihadapi. Hal ini biasanya dikait-kaitkan oleh karena tidak melakukan weton-an. Bagi yang meyakininya, maka setiap bulan sebaiknya dilakukan. Di dunia ini, setiap manusia pasti ingin hidup sehat, dan terhindar dari bahaya. Namun apakah dengan bubur?? apakah dengan bubur lantas bisa menghindarkan mara bahaya dan senantiasa diberi kesehatan?? mari kita renungkan. Melakukan hal yang kita tidak tahu maknanya, adalah hal yang penuh kesia-siaan. Namun, Orang bijak tau betul apa yang dia perbuat Adakah kaitannya, antara kesehatan dan terhindar dari nasib malang dengan melakukan tradisi bubur merah- bubur putih?? jika memang ada keterkaitan diantaranya, maka dapat dibilang bahwa tradisi tersebut, atau bubur tersebut sebagai media "tumbal" untuk ngalap berkah, media "tumbal" untuk "menyogok" sesuatu kekuatan yang tidak diketahui asalnya, agar kehidupan si pelaku tradisi senantiasa diberkahi. Apakah iya?? Apakah seperti itu sebenarnya? atau hanyalah suatu mitos yang melekat dalam tradisi?? Masyarakat kita, kebanyakan menyukai sesuatu hal yang bersifat mistis, supra-alami, yang belum jelas ujung dan pangkalnya. Yang dilakukan hanya dengan berbekal rasa percaya, rasa nyaman meskipun hal tersebut tidak bisa dirasional. Sekarang coba kita rasionalkan !!! Karena kita adalah bangsa indonesia yang cerdas, dan berbudaya, maka kita harus cerdas juga dalam berbudaya..Ilmu Cocok-logi Kalo cocok berarti bisa dipercaya, kalau ternyata tidak cocok, maka bagaimana caranya agar bisa cocok, dengan kata lain dicocok-cocok-kan agar bisa cocok, untuk menguatkan argumen. Hal inilah keunikan masyarakat cocoklogi. Budaya makan bubur, mungkin bisa saja berasal dari leluhur yang sama, jika kita runtut asal pangkalnya. Ada suatu kisah dizaman lalu, adalah dua anak kembar yang saling berbut hak kesulungan, sebut saja mereka Esau dan adiknya Yakub. Mereka berebut hal kesulungan dan pengakuan kesulungan dari sang Ayah Isqak. Esau adalah anak kesayangan Isqak yang mempunyai pribadi yang tegas, pemberani, pemburu yang ulung; Sedangkan adiknya Yakub adalah kesayangan ibunya Ribka, dia anak yang selalu dirumah, orangnya lembut dengan perangai yang santun. Pada suatu saat ketika Esau lapar, dan tidak mendapatkan hewan buruan dari hutan, dia melihat adiknya Yakub, sedang memasak bubur kacang merah. Karena rasa laparnya, Esau memohon agar Yakub memberinya semangkuk bubur kacang merah. Yakub menyetujuinya namun dengan syarat, bahwa HAK KESULUNGAN yang harunya diberikan Isqak kepada Esau, harus diberikan kepada Yakub. Dalam kata lain, Yakub hendak merampas hak kesulungan dari kakaknya. Esau tidak begitu menggubris keinginan adiknya, karena lapar yang berat, Esau mengiyakan saja kemauan adiknya. Ketika Isqak hendak memberkati anak sulung esau, lantas Esau diutusnya untuk berburu, dan mencarikan hewan buruan yang enak, dan mengolahnya menjadi santapan yang lezat. Esaupun bergegas dengan gembira, mencari hewan buruan di hutan. Singkat Cerita, Yakub dan ibunya memasang siasat. Melihat keadaan Isqak yang sudah agak rabun penglihatannya, pastilah Iaqak tidak dapat mengenali betul Esau dan Yakub. Ribka mendandani Yakub dengan bulu domba, memasangkan pakaian Esau kepada Yakub, agar bau keringatnya tercium seperti Esau, kemudian mengolah makanan terlezat dari domba muda. Setelah semuanya selesai, Yakub yang menyamar menjadi Esau diutusnya untuk menghadap kepada Isqak ayahnya, setelah menyantap hidangan lezat itu, Isqak langsung memberkati putranya, yang tak lain dan tak bukan adalah Yakub. Esau yang mengetahui akan siasat adiknya, menjadi sangat marah dan menyesal, namun apa bisa dikata NASI SUDAH MENJADI BUBUR. Hak kesulungan telah ditukar dengan semangkuk BUBUR kacang merah. kembali lagi ke topik. Apakah kisah tersebut yang menginspirasi tradisi weton? dan bubur merah-bubur putihnya?? atau hal ini hanya kebetulan cocok saja? tidak lebih? Memang agaknya sulit dipercaya, ketika mengkaitkan BUBUR dengan BERKAT atau keduanya memang tidak bisa dikaitkan, namun terpaksa dikait-kaitkan?? atau tidak sengaja keduanya terkait?? di dunia ini tidak ada yang terjadi oleh karena KESENGAJAAN !! sehingga kemungkinan yang terjadi adalah, Bubur dan Berkat TERPAKSA DIKAIT-KAITKAN. Budaya adalah Hukum yang Memasyarakat Tidak ada hukum lain di dunia yang lebih kuat pengaaruhnya dibandingkan BUDAYA karena apa? Karena budaya sangat mengakar, dan menjadi pola kehidupan masyarakat. Entah itu dengan sadar melakukannya, ataupun tidak sadar, namun BUDAYA tetap dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena ada unsur Karma dan Pahala yang menyelimutinya, adanya Berkat dan Laknat, adanya Reward and Punishment. Dengan adanya hal tersebut, secara tidak langsung, budaya tertanan dan mengakar dalam mindset masyarakat, tanpa disadari. Walaupun terkesan irasional, terkesan sukar dipercayai, namun hal itulah yang terjadi. Pangkal Tradisi Saya meyakini, adanya suatu ajaran, karena dengan sengaja ataupun tidak karena ada yang MENGAJARKANNYA. Begitupula dengan tradisi weton, pasti juga ada yang mengajarkannya, jika tidak mengapa sampai sekarang dibeberapa masyarakat tradisi tersebut masih eksis. Berbeda dengan perayaan ulang tahun, dengan kue tart-nya Tradisi weton dengan buburnya. Namun ada kesamaannya, yaitu budaya "make a wish" atau menaikkan pengharapan kepada Sang Empunya Hidup. Dalam suatu perayaan pastilah ada harapan yang dinaikkan. Meskipun banyak diantara kita yang juga tidak mengerti arti yang terkandung di dalamnya. Biar kita sama-sama menjadi bangsa yang cerdas dalam berbudaya, dengan arif dan bijaksana melakukan tradisi penuh pemaknaan, mari kita kupas sehelai-demi sehelai agar nampak intinya. 1. Kenapa harus bubur? Kenapa harus bubur, kenapa tidak ayam goreng atau makanan yang lebih enak lainnya? Kenapa harus makanan yang lembut teksturnya, dan terkesan blenyek? Bubur melambangkan kesederhanaan, artinya Hidup itu sederhana sajalah, tidak usah neko-neko. Materi memang dicari dalam hidup, namun hidup tidaklah sekedar mencari materi, kehidupan sejati muncul dari dalam kesederhanaan. Ketika dalam kondisi sederhana, maka rasa syukur senantiasa ada, senantiasa dilingkupi kepasrahan hidup. Ibarat hanya makan bubur saja, manusia sudah bisa hidup, karena di dalam bubur terdapat kandungan nutrisi yang memadai untuk melangsungkan kehidupan. Dari beras, kita mendapatkan karbohidrat, dari gula merah kita mendapatkan nutrisi dan energi, dari garam kita mendapatkan mineral dan yodium, dari santan kita mendapatkan protein nabati serta lemak sehat dan vitamin. Cukup dengan bubur, kita sudah bisa hidup. Bubur melambangkan kelembutan, artinya "Berbahagialah kamu yang lemah-lembut karena kamu bisa memiliki bumi". Orang yang lemah lembut, orang yang pembawaan dirinya santun, bersahaja akan banyak menjumpai orang-orang yang baik hatinya, dan hidupnya akan dikelilingi oleh kebaikan. Kita dilatih dalam mencerna sesuatu untuk pertama kali mencerna hal-hal yang lembut terlebih dahulu. Sebagai seorang bayi, kita tidak langsung dijejali makanan yang berat, namun cukup bubur, barulah kita dapat makan makanan yang bertekstur lebih kasar. Hal ini mengingatkan kita, kita harus taat dalam persoalan-persoalan yang kecil lebih dahulum untuk mampu menghadapi persoalan yang lebih berat. Jika kita biasa tetap taat dan tegar dalam persoalaan yang kecil, maka kita akan bisa tegar dalam menghadapi persoalan yang lebih berat. 2. Kenapa harus Merah dan Putih? Apakah tidak ada warna lain? kenapa hanya merah dan putih? Warna mengisyaratkan makna, dan mengandung nilai di dalam simbol warna tersebut. Merah dan putih adalah simbol kehidupan. Orang Jawa zaman kuno, ternyata tahu lebih dahulu katimbang ilmuwan-ilmuwan hebat di era modern, bahwa awal kehidupan dimulai dari sel. Warna merah yang lebih besar melambangkan Ovum atau sel Telur Warna putih yang lebih kecil melambangkan Sperma. Bubur Merah-Bubur Putih menjadi pengingat bagi sang pelaku tradisi, bahwa kehidupan kita diawali dari Ovum ibu kita, dan Sperma dari ayah kita. Yang mana kita harus senantiasa hormat kepada kedua orang tua kita, yang telah menjadi jalan kehidupan bagi kita. Ketika kita mengingat hari lahir kita, kita juga harus wajib mengingat pengorbanan orang tua kita, dari melahirkan, hingga merawat kita mnjadi insan yang siap menatap kehidupan. dari seorang manusia yang belum mengetahui apapun, menjadi banyak belajar dari orang tua kita. Bubur Merah-Bubur Putih menyadarkan kita bahwa, tidak ada orang lain sebaik kedua orang tua kita, TIDAK ADA yang lain !!! Orang tua kita adalah sesempurnanya manusia yang pernah kita ketahui. Mereka adalah Yang Rahmani, dan Yang Rahimi Yang Pengasih dan Yang Penyayang, manifestasi dari CINTA KASIH TUHAN, untuk hidup kita. Ayah kita adalah Sang Rahmani, yang senantiasa MENGASIHI kita seperti cinta-KASIH TUHAN dalam hidup kita. Rahmani= Pengasih Mani = Sperma = Diberikan Ibu kita adalah Sang Rahimi, yang senantiasa MENYAYANGI kita seperti kasih-SAYANG TUHAN dalam hidup kita. Rahimi = Penyayang Rahim = Penerima, Mendekap Janin, menaungi janin dengan KASIH SAYANG-Nya Ayah dan Ibu kita adalah sebaik-baiknya manusia yang pernah kita jumpai, sudah sepantasnyalah setiap harinya kita selalu ingat kasih sayangnya atas hidup kita. Ucapan syukur juga kita naikkan kepada Tuhan atas kebaikan Tuhan telah memberikan orang tua yang baik kepada kita. Bubur merah dan bubur Putih, adalah tradisi yang BUKAN TANPA ARTI, namun SARAT dengan ARTI dan PESAN MORAL serta SPIRITUAL untuk hidup kita. Melakukan hal yang kita tidak tahu maknanya, adalah hal yang penuh Orang bijak tau betul apa yang dia perbuat Semoga kita senantiasa bijak dalam mengarungi kehidupan kita dan senantiasa menjadi pribadi yang baik dalam segala hal ____ Salam Keseimbangan Antar Ciptaan
Makadari itu maksud dari sajen bubur merah dan bubur putih ketika acara wetonan adalah sebagai bentuk setiap orang untuk menghormati orang tuanya. Berbeda lagi ketika saya bertanya kepada simbah saya yang bernama Suwaji berumur 65 tahun, bahwa makna atau filosofi bubur merah putih adalah sebagai lambang keberanian dan kesucian.
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 3238c792-0a1c-11ee-a9ca-4263647a4d58 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Biasanyasang empunya hajat, pagi-pagi benar membuat bubur merah-bubur putih, yang kemudian dibagi-bagikan kepada tetangga disekitarnya. Ada suatu kepercayaan yang melekat dalam kalangan masyarakat, jika seseorang tidak melakukan tradisi weton, akan terjadi sesuatu yang buruk dalam hidupnya, entah itu sakit, atau dirundung permasalahan yang pelik, dan susah untuk dihadapi.
Bubur Abang Putih Weton Jawa. Bahan dasar bubur putih atau gurih santan dan garam dan bubur merah atau bubur manis ditambah gula jawa dan garam secukupnya. Hasil Jawa Bubur Abang Bubur Putih. Resepsi Pernikahan Widya Okta V. Neptu merupakan salah satu hal yang sering kali dipertimbangkan dalam meramalkan watak seseorang berdasarkan weton kelahirannya. Neptu juga digunakan untuk meramalkan kecocokan jodoh, kecocokan pekerjaan. Dalam bahasa Jawa "Weton" berasal dari kata dasar "Wetu" yang bermakna "keluar" atau lahir. Teman-teman dapat membuat Bubur Abang Putih Weton Jawa hanya dengan menggunakan 4 bahan dan 3 langkah saja. Berikut ini bahan dan cara untuk memasaknya, yuk kita coba resep Bubur Abang Putih Weton Jawa! Bahan Bubur Abang Putih Weton Jawa Gunakan 3 centong Nasi. Sediakan 1 bungkus Santan sun kara. Diperlukan 50 gr Gula merah. Diperlukan Garam. Kemudian mendapat akhiran -an yang membentuknya menjadi kata benda. Yang disebut dengan weton adalah gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan kedunia. Manfaat Puasa Weton - Didalam ajaran kejawen atau jawa, banyak sekali hal-hal yang di anggap mampu memberikan. Dalam mitologi Jawa, bubur putih dimaknai sebagai "bibit dari ayah" atau sebagai simbol sperma "darah putih". Step by step memasak Bubur Abang Putih Weton Jawa Rebus nasi, air putih, santan, garam sampai nasi melunak. Aduk-aduk terus. Sisihkan 3/4 bagian bubur putih yang sudah matang ke piring saji. Sisa 1/4 bubur dikompor, aduk terus dan masukkan gula merah sisir. Aduk sampai gula larut dan siap disajikan. Seperti halnya perayaan ulang tahun, dengan kue tart-nya, maka tradisi weton pun selalu dilengkapi dengan kehadiran bubur merah putih. Saka Wikipédia Jawa, bauwarna mardika basa Jawa. Weton yang sudah berkembang sejak ratusan tahun silam oleh masyarakat Jawa ini ternyata juga dikenal di Bali. Bubur baro-baro; bubur putih/gurih di atasnya ditaruh parutan kelapa dan gula jawa. Suatu hari saya dimintai tolong untuk mencarikan hari lahir putera sahabat saya. lalu saya coba menggunakan excel.
. 49 51 316 367 282 372 152 468
bubur merah putih untuk weton